Mengenal Model Warna atau Color Mode
Kali ini saya akan mencoba berbagi sedikit pemahaman mengenai Model Warna atau Color Mode. banyak diantara kita mungkin sudah tidak asing dengan kata tersebut. Kita dapat menjumpainya pada saat menggunakan software seperti Photoshop, CorelDraw, dan lain sebagainya.
Model Warna atau Color Mode sendiri dapat dikatakan salah satu hal utama yang membedakan antara gambar digital dan gambar analog. Jika gambar digital terbentuk oleh cahaya, maka gambar analog terbentuk dari tinta. Pemahaman tersebut yang menjadi landasan dari model warna. Dalam dunia desain grafis sebenarnya terdapat berbagi macam model warna, seperti RGB, CMYK, Lab Color, Grayscale, tetapi pada postingan ini kita hanya akan membahas 3 model warna yaitu RGB, CMYK, dan Lab Color.
Mengenal Model Warna atau Color Mode
1. RGB Color
Sesuai dengan singkatannya RGB yaitu Red (Merah), Green (Hijau), Blue (Biru) merupakan warna dasar dari model warna ini. Campuran antara warna-warna tersebut akan menghasilkan warna lain, misalnya warna merah yang bercampur dengan warna hijau akan menghasilkan warna kuning; hijau dan biru akan menghasilkan warna sian; sedangkan biru dan merah akan menghasilkan warna magenta. Gabungan antara ketiga warna dasar dalam intensitas penuh pada model warna ini akan menghasilkan warna putih.
Dalam penggunaan warna RGB ini sangatlah sederhana. Skala yang digunakan warna ini adalah 0 (hitam) skala paling rendah sedangkan skala paling tinggi yaitu 225 (putih). Untuk mendapatkan warna yang indah, memakainya harus dengan kombinasi yang sesuai. Model warna ini sering digunakan utuk gambar yang akan ditampilkan pada media eletronik. Contohnya menampilkan suatu gambar pada media televisi.
2. CMYK Color
Dalam model warna CMYK, yang menjadi warna dasarnya adalah sian, magenta, dan kuning. Gabungan warna sian dan magenta menghasilkan warna biru; magenta dan kuning menghasilkan warna merah; kuning dan sian menghasilkan warna hijau.
CMYK memiliki skala 0% sampai 100%. Jika semua warna dasar dijadikan 0% maka menghasilkan warna putih. Sebaliknya jika semua dijadikan 100% maka muncul warna hitam. Model warna ini sering digunakan pada proses pencetakan.
3. Lab Color
Model warna lab merupakan model tiga dimensi. Warna ini didasarkan pada presepsi warna manusia. Arti dari lab sendiri adalah L (ightness, a dan b) atau juga cahaya. Berbeda dengan RGB dan CMYK, nilai skala yang digunakan untuk warna lab adalah untuk lightness/luminance yaitu 0 - 100, sedangkan nilai kromatik a dan b adalah -120 sampai 120.
Tidak terasa sudah sampai di akhir artikel nih, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman pembaca TutorialDuaEnam dan jangan lupa untuk tetap membagikan pengetahuan kalian kepada yang lain.
Model Warna atau Color Mode sendiri dapat dikatakan salah satu hal utama yang membedakan antara gambar digital dan gambar analog. Jika gambar digital terbentuk oleh cahaya, maka gambar analog terbentuk dari tinta. Pemahaman tersebut yang menjadi landasan dari model warna. Dalam dunia desain grafis sebenarnya terdapat berbagi macam model warna, seperti RGB, CMYK, Lab Color, Grayscale, tetapi pada postingan ini kita hanya akan membahas 3 model warna yaitu RGB, CMYK, dan Lab Color.
Mengenal Model Warna atau Color Mode
1. RGB Color
Sesuai dengan singkatannya RGB yaitu Red (Merah), Green (Hijau), Blue (Biru) merupakan warna dasar dari model warna ini. Campuran antara warna-warna tersebut akan menghasilkan warna lain, misalnya warna merah yang bercampur dengan warna hijau akan menghasilkan warna kuning; hijau dan biru akan menghasilkan warna sian; sedangkan biru dan merah akan menghasilkan warna magenta. Gabungan antara ketiga warna dasar dalam intensitas penuh pada model warna ini akan menghasilkan warna putih.
Dalam penggunaan warna RGB ini sangatlah sederhana. Skala yang digunakan warna ini adalah 0 (hitam) skala paling rendah sedangkan skala paling tinggi yaitu 225 (putih). Untuk mendapatkan warna yang indah, memakainya harus dengan kombinasi yang sesuai. Model warna ini sering digunakan utuk gambar yang akan ditampilkan pada media eletronik. Contohnya menampilkan suatu gambar pada media televisi.
2. CMYK Color
Dalam model warna CMYK, yang menjadi warna dasarnya adalah sian, magenta, dan kuning. Gabungan warna sian dan magenta menghasilkan warna biru; magenta dan kuning menghasilkan warna merah; kuning dan sian menghasilkan warna hijau.
CMYK memiliki skala 0% sampai 100%. Jika semua warna dasar dijadikan 0% maka menghasilkan warna putih. Sebaliknya jika semua dijadikan 100% maka muncul warna hitam. Model warna ini sering digunakan pada proses pencetakan.
3. Lab Color
Model warna lab merupakan model tiga dimensi. Warna ini didasarkan pada presepsi warna manusia. Arti dari lab sendiri adalah L (ightness, a dan b) atau juga cahaya. Berbeda dengan RGB dan CMYK, nilai skala yang digunakan untuk warna lab adalah untuk lightness/luminance yaitu 0 - 100, sedangkan nilai kromatik a dan b adalah -120 sampai 120.
Tidak terasa sudah sampai di akhir artikel nih, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman pembaca TutorialDuaEnam dan jangan lupa untuk tetap membagikan pengetahuan kalian kepada yang lain.
Baru tahu kalau ada model warna "Lab color". Sip gan
ReplyDeleteSama saya juga baru tau, maklum masih pemula.
ReplyDeleteKalau ane sering pakek RGB sekalipun itu untuk di cetak. Sebenarnya ada pengaruhnya ndak gan, penggunaan RGB dan CMYK terhadap hasil cetakannya ?
ReplyDeleteSaya sering membaca warna warni ini namun belum tahu RGB, CMYK dan Lab ini memiliki pengertian demikian. BTW, warna coklat dan jingga itu hasil kombinasi warna apa ya?
ReplyDeleteMantap dah, buat tambah" ilmu
ReplyDeleteTutorialnya menarik. Sangat mudah diaplikasikan.
ReplyDeleteMantap gan..kontentnya
ReplyDeleteAdm. ~Tapak Blogger~
Niace info nih gan saya taunya warna itu cuman cmyk dan rgb atau rgba doang..
ReplyDeleteTernyata ada lab color juga.
Nice.. Nambah wawasan lagi. Ternyata color bnyak juga ya.
ReplyDeleteThaank you
ReplyDelete